MENGELOLA PERDAGANGAN ECERAN,
GROSIR, DAN LOGISTIK
Disusun Untuk
Memenuhi Mata Kuliah “Manajemen
Pemasaran”
Dosen Pengampu:
Khoirur
Rozaq.SE.Sy.,MM
Disusun Oleh:
Anis Watul Khasanah
Thoriq Nur Fanany
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
F A
K U L T A S E K O N O M I
UNIVERSITAS
HASYIM ASY’ARI JOMBANG
2015
|
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmad, Taufik
dan Inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah “Mengelola Perdagangan Eceran, Grosir, dan Logistik” ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca dalam proses belajar mengajar.
Harapan kami semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami
akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh
karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Jombang,
06 Mei 2015
ii
|
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ............................................................................................ii
DAFTAR
ISI ......................................................................................................... iii
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang .............................................................................................
1
B. Rumusan
Masalah ....................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian
pedagang eceran ...................................................................... 2
B. Tingkatan
Layanan .................................................................................... 2
C. Jenis
Utama Pengecer Toko ....................................................................... 3
D. Jenis
Organisasi Eceran .............................................................................. 4
E. Perdagangan
Besar ......................................................................................6
F. Jenis
Utama Perdagangan Besar
................................................................ 8
G. Logistik
Pasar ............................................................................................ 10
BAB III. PENUTUP
A.
Kesimpulan ................................................................................................ 14
B. Saran .......................................................................................................... 15
DAFTAR
PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dewasa ini, konsumen dapat
membeli barang dan jasa dari berbagai jenis organisasi eceran. Beragam usaha
Eceran dapat di temui di setiap lingkungan pasar, baik yang eceran maupun Non eceran. Dalam usaha eceran terdapat empat tingkatan layanan yang dapat di
tawarkan oleh pengecer kepada konsumen berupa Swalayan (Self Service), Swa
pilih (Self Selection) , Layanan Terbatas ( Limited Service), dan Layanan Lengkap (Full Service).
Sedangkan Perdagangan Besar meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam
penjualan barang atau jasa kepada orang-orang yang membelinya untuk dijual
kembali atau untuk penggunaan bisnis. Terdapat
pula Jenis-jenis utama perdagangan Besar, berupa Pedagang Besar Niaga,
Pialang dan Agen, Cabang dan Kantor Produsen, serta Pedagang Besar lain. Semuanya akan di
bahas dalam makalah ini baik dari jenis utama pengecer, Label Privat, hingga
Keputusan Pemasaran yang harus dilakukan oleh para pengecer, dan masih banyak
lagi.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
Pengertian dari Eceran ?
2.
Berapakah
Jenis Tingkatan Layanan?
3.
Apa
Jenis-jenis utama pengecer toko?
4.
Apa saja jenis
utama Organisasi Eceran?
5.
Apa
Pengertian dari Perdagangan Besar?
6.
Apa saja
Jenis-jenis utama Pedagang Besar?
7.
Apa
pengertian Logistik Pasar?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Eceran
Eceran (Retailing) meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan
barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk pengguna pribadi dan non
bisnis.
Pengecer ( Retailer ) atau Toko Eceran ( Retail Store ) adalah setiap usaha
bisnis yang volume penjualannya terutama berasal dari eceran.
Setiap organisasi yang melakukan penjualan kepada konsumen akhir, apakah
itu produsen, pedagang besar atau pengecer melakukan eceran. Tidak menjadi
masalah bagaimana barang atau jasa tersebut dijual baik melalui orang, surat,
telepon atau mesin penjaja atau internet atau dimana dijual baik di toko,
dipinggir jalan atau di rumah konsumen.
Jenis-Jenis Eceran
Organisasi-organisasi pengecer sangat beragam, dan bentuk-bentuk baru terus
bermunculan antara lain; pengecer toko (store retailers), penjualan eceran
tanpa toko (non store retailers), dan berbagai organisasi eceran (retail
organization).
B. Tingkat Layanan
Hipotesis Roda Eceran menjelaskan bahwa salah saru alasan mengapa muncul
jenis-jenis toko baru. Toko-toko eceran konvensional biasanya meningkatkan
layanannya dan menaikkan harganya untuk menutupi biaya. Biaya yang lebih tinggi
memberikan peluang bagi bentuk-bentuk toko baru menawarkan harga yang lebih
rendah dan layanan yang lebih sedikit.
Pengecer dapat memposisikan diri dalam menawarkan salah satu dari empat
tingkat layanan:
1. Swalayan (Self Service) adalah
Landasan semua usaha diskon. Banyak pelanggan bersedia melakukan proses menemukan,
membandingkan, memilih sendiri guna menghemat uang.
2. Swa Pilih (Self Selection) adalah Pelanggan mencari barangnya sendiri, walaupun
mereka dapat meminta bantuan.
3. Layanan
Terbatas ( Limited Service) adalah
Pengecer ini menjual lebih banyak barang belanja dan pelanggan memerlukan lebih
banyak informasi dan bantuan. Toko-toko tersebut juga menawarkan layanan
seperti Kredit dan Hak mengembalikan barang.
4. Layanan
Lengkap (Full Service) adalah
Wiraniaga siap membantu dalam setiap tahap proses menemukan. Membandingkan dan
memilih tersebut. Pelanggan yang suka dilayani lebih menyukai jenis toko ini.
Biaya karyawan yang tinggi ditambah dengan jumlah barang khusus yang tinggi dan
jenis barang yang perputarannya lambat dan banyaknya jasa, menyebabkan eceran
yang berbiaya tinggi.
C. Jenis Pengecer Utama Toko
1. Toko Khusus
(Specially Store), yaitu toko lini produk dijual dengan sempit dengan berbagai
pilihan yang sama. Seperti toko sepatu, toko bunga, toko pakaian dll.
2. Toko Serba
Ada (Departement Store), yaitu toko yang menjual beberapa lini produk, biasanya
menjual pakaian, perlengkapan dan barang kebutuhan rumah tangga dan biasanya
tiap lini tersebut beroperasi sebagai departemen tersendiri yang dikelola oleh
pembeli spesialis atau pedagang khusus.
3. Pasar Swalayan, yaitu toko dimana operasinya lebih besar dengan biaya dan
marjin rendah, tetapi bervolume tinggi. Swalayan dirancang untuk melayani semua
kebutuhan konsumen seperti makanan dan produk peralatan rumah.
4. Toko Kenyamanan (Convenience Store), yaitu toko yang relative kecil dan
terletak di daerah pemukiman, mempunyai jam buka yang panjang selama 7 hari
selama seminggu, serta menjual lini dalam produk bahan pangan yang terbatas dan
memiliki tingkat perputaran tinggi.
5. Toko Diskon ( Discount Store ), yaitu toko yang menjual barang standar
dengan harga lebih murah karna mengambil marjin yang lebih rendah dan menjual
dengan volume yang tinggi dan umumnya menjual merek nasional, bukan barang
bermutu rendah.
6. Pengecer Potongan Harga ( Off Price Retail ), yaitu toko dimana membeli dengan harga yang lebih rendah
dari pada harga pedagang besar dan menetapkan harga untuk konsumen lebih rendah
dari pada harga eceran, sering merupakan barang sisa, berlebih dan tidak regular
yang diperoleh dengan harga yang lebih rendah dari produsen atau pengecer lainnya.
7. Toko Super ( Super Store ), yaitu toko yang rata-rata memiliki ruang jual
yang sangat luas dan bertujuan untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen akan produk
makanan dan bukan makanan yang dibeli secara rutin. Toko super dapat dibedakan
menjadi :
a. Toko Kombinasi ( Combination Store ), merupakan difersifikasi usaha swalayan ke bidang
obat-obatan.
b. Pasar Hiper
( Hipermarket ), yaitu toko yang menggabungkan prinsip-prinsip pasar swalayan,
toko diskon serta pengecer gudang, ragam produknya lebih dari sekedar
barang-barang rutin yang dibeli tapi meliputi mebel, peralatan besar dan kecil,
pakaian dan beberapa jenis lainnya. Seperti
Carrefour.
8. Ruang Pameran, yaitu
menjual banyak pilihan produk bermerek, mark up tinggi, perputaran cepat dengan harga diskon. Pelanggan memesan barang
tersebut dari suatu area pengambilan barang di toko itu.
D. Jenis-jenis Utama Organisasi Eceran
1. Toko Jaringan Korporat, yaitu dua gerai atau lebih yang biasanya dimiliki dan dikendalikan dengan
melakukan pembelian dan perdagangan terpusat dan menjual lini dagangan yang
mirip. Ukurannya memungkinkan toko jaringan korporat tersebut membeli dalam jumlah besar dengan harga yang lebih rendah dan mampu
memperkerjakan ahli-ahli korporat
untuk melakukan tugas-tugas penetapan
harga, promosi perdagangan, pengendalian, persediaan dan perkiraan penjualan.
Contoh : Tower Records, GAP dll
2. Jaringan
Sukarela, yaitu kelompok Pengecer Independen yang disponsori pedagang besar yang melakukan pembelian besar-besaran dan perdagangan umum Contoh : Indepndent Grocers Alliance (IGA).
3. Koperasi
Pengecer, yaitu Pengecer-pengecer
independen yang membentuk organisasi pembelian pusat dan melakukan kegiatan-kegiatan promosi bersama Contoh : ACE Hardware (perkakas), Associated Grocers
(Pangan).
4. Koperasi
Konsumen, yaitu Perusahaan Eceran yang
dimiliki pelanggannya. Dalam Koperasi konsumen, penduduk menyerahkan uang untuk
membuka toko mereka sendiri, memberikan suara untuk menetapkan kebijakannya,
memilih suatu kelompok untuk mengelolanya dan menerima deviden keanggotaan.
5. Organisasi
Waralaba, yaitu Perhimpunan
berdasarkan kontrak antara pemberi
waralaba (produsen, pedagang besar,
organisasi jasa) dan pemegang waralaba (pengusaha independent yan g membeli hak untuk memilki dan menjalankan satu atau beberapa unit dalam
system waralaba tsb) . Contoh : McDonald’s, Pizza Hut, 7-Eleven dll.
6. Konglomerat
Perdagangan, yaitu Perusahaan berbentuk
bebas yg menggabungkan beberapa lini eceran yang berbeda-beda dan terbentuk dibawah kepemilikan yang terpusat, bersama suatu penggabungan distribusi dan manajemen. Contoh :
Allied Domeq, PLC menjalankan Duncin Donuts dan Baskin Robbins.
a. Kategori Usaha Eceran Non toko
1. Penjualan Langsung
Disebut juga penjualan multilevel dan pemasaran jaringan, dengan ratusan perusahaan menjual dari pintu ke pintu atau kegiatan penjualan di rumah.
Contoh: Amway yang memberi kompensasi persentase penjualan.
2. Pemasaran Langsung
Yakni pemasaran surat langsung (pemasaran jarak jauh atau telemarketing, pemasaran televisi respon langsung dan belanja elektronik)
dan catalog. Contoh: Amazon.com sebagai situs penjualan online yang sukses.
3. Mesin Otomatis
Menawarkan berbagai barang, seperti minuman ringan, kopi, permen, surat
kabar,majalah, dan lain-lain di berbagai tempat. Contoh: Di Jepang, negara
dengan mesin otomatis terbanyak, Coca Cola memiliki lebih dari 1 juta mesin.
4. Layanan Pembelian
Yakni pengecer tanpa toko yang melayani klien tertentu (biasanya karyawan organisasi besar) yang ingin membeli dari sejumlah pengecer yang setuju memberi diskon
sebagai imbalan keanggotaan.
Lingkungan Eceran Baru. Contohnya, Whole Foods Market, gerai makanan yang
memberi contoh lingkungan eceran baru seperti karyawan yang siap membantu dan
produk yang unik.
b. Perkembangan Lingkungan Eceran
Lainnya
1.
Bentuk dan
Kombinasi Eceran Baru
Contoh: Loblaw’s
Supermarkets yang menambahkan klub
kebugaran di toko.
2.
Pertumbuhan
Persaingan Antarjenis
Contoh: Department store yang harus
bersaing dengan jenis toko berbeda seperti toko diskon dan ruang pamer katalog
karena memiliki konsumen yang sama dengan menjual jenis barang yang sama.
3.
Persaingan
antara Pengecer Berbasis Toko dan Nontoko
Contoh: Kmart yang memperluas bisnis dengan
membuka penjualan online.
4.
Pertumbuhan
Pengecer Raksasa
Contoh: WalMart, supercenter yang menggabungkan barang makanan dan pilihan barang bukan makanan.
5.
Penurunan
Pengecer Pasar Menengah
Contoh: Kohl’s memperoleh kesuksesan saat
memasukkan nama-nama trendi seperti Vera Wang
dan majalah Elle untuk merancang lini eksklusif.
6.
Profil
Global Pengecer Utama
Kini banyak pengecer dengan
format unik dan positioning merk yang kuat di Negara lain.
Contoh: hipermarket ,Carrefour
dari Perancis.
E. Perdagangan Besar
Perdagangan besar meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa kepada orang-orang yang
membelinya untuk dijual kembali atau untuk penggunaan bisnis. Perdagangan besar
tidak mencakup produsen dan petani, karena keduanya terutama terlibat produksi dan juga tidak mencakup pengecer. Pedagang besar atau disebut juga
Distributor berbeda dengan pengecer dalam beberapa hal yaitu :
1.
Pedagang
besar memberikan perhatian yang lebih
sedikit pada promosi, atmosfer dan lokasi, karena berhadapan dengan pelanggan bisnis bukan dengan pelanggan atau konsumen akhir.
2.
Transaksi perdagangan besar biasanya lebih besar dari pada
transaksi eceran, dan pedagang besar biasanya menjangkau daerah perdagangan
yang lebih luas dari pada pengecer.
3.
Pemerintah
berhubungan dengan pedagang besar dan pengecer dengan cara yang berbeda dalam peraturan hukum dan pajak.
a. Pertumbuhan
dan Jenis Perdagangan Besar
Perdagangan besar telah berkembang pesat beberapa tahun ini. Sejumlah
faktor menjelaskan bahwa pertumbuhan pabrik-pabrik yang lebih besar yang terletak agak jauh dari pembeli-pembeli utama, produksi
sebelum pesanan bukan sebagai tanggapan atas pesanan khusus, kenaikan jumlah
tingkat produsen perantara dan pemakai dan kebutuhan yang meningkat untuk menyesuaikan produk dengan pengguna perantara dan pemakai
akhir dari segi kuantitas, kemasan dan bentuk.
b. Keputusan
Pasar Pedagang Besar
Dalam beberapa tahun besar telah menghadapi tekanan yang semakin meningkat dari
sumber-sumber persaingan baru, pelanggan yang banyak menuntut, teknologi baru,
dan program pembelian yang lebih langsung oleh bagian pembelian industri,
institusi dan eceran besar. Sehingga para distributor tersebut harus mampu
dalam memberikan jawaban dan mengembangkan strategi yang tepat. Salah satu
pendorong utamanya adalah meningkatkan produktivitas aset dengan mengelola
persediaan dan piutangnya sendiri dengan lebih baik lagi.
c. Pasar Sasaran
Pedagang besar perlu mendefinisikan pasar sasarannya. Mereka dapat memilih
kelompok pelanggan sasaran berdasarkan
ukuran (hanya pengecer besar), jenis pelanggan (hanya toko makanan nyaman),
kebutuhan layanan (pelanggan yang membutuhkan kredit) atau kriteria lainnya.
Dalam kelompok sasaran tersebut, mereka dapat mengindentifikasikan pelanggan
yang paling menguntungkan dan merancang tawaran yang lebih kuat guna membina
hubungan yang lebih baik dengan mereka.
d. Keragaman
Produk dan Layanan
“ Produk “ pedagang besar adalah keragamannya. Pedagang Besar mendapat
tekanan besar untuk menyediakan Lini lengkap dan mempertahankan persediaan yang
memadai untuk dikirimkan segera tetapi biaya menyimpan persediaan besar dapat
menghilangkan laba.
e. Keputusan
Harga
Pedagang besar biasanya menaikkan harga pokok barang sebesar presentasi
konvensional, misalkan 20 % untuk menutupi pengeluaran-pengeluarannya.
Pengeluarannya mungkin mencapai 17 % dari marjin kotor, yang akan menyisakan
marjin laba sekitar 3 %. Mereka juga meminta potongan harga khusus dari pemasok
jika mereka dapat mengubahnya menjadi peluang untuk meningkatkan penjualan
pemasok.
f. Keputusan
Promosi
Pedagang besar, terutama mengandalkan tenaga penjualannya untuk mencapai
tujuan-tujuan promosinya. Bahkan kebanyakan pedagang besar memandang penjualan
sebagai satu orang wiraniaga yang bicara dengan satu orang pelanggan. Pedagang
besar perlu mengembangkan strategi promosi menyeluruh yang melibatkan iklan
perdagangan, promosi penjualan dan pemberitaan. Perlu juga memanfaatkan bahan
dan promosi pemasok.
F. Jenis-jenis Utama Pedagang besar
a.
Pedagang Besar Niaga
Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara independent yang mempunyai
kepemilikan atas barang dagangan yang mereka tangani. Mereka biasa disebut
Perantara, distributor, atau Lembaga Pemasok Pabrik dan dapat dibagi menjadi
dua kategori : Pedagang besar layanan penuh dan Pedagang besar layanan
terbatas.
1) Pedagang Besar Layanan Penuh, yaitu Menyimpan persediaan, memiliki tenaga penjualan, menawarkan kredit, melakukan pengiriman dan memberikan bantuan
manajemen.
Ada 2 jenis Pedagang Besar Layanan Penuh yaitu :
a) Pedagang Grosir yang melakukan penjualan kepada pengecer dan
memberikan layanan penuh.
-
Pedagang
Besar barang dagangan umum menjual beberapa Lini barang dagangan
-
Pedagang
Besar Lini Umum menjual satu dua Lini.
-
Pedagang
Besar Barang Khusus hanya menjual sebagian Lini.
b) Distributor Industri melakukan penjualan kepada produsen,
alih-alih kepada pengecer dan memberikan beberapa layanan menyimpan persediaan,
menawarkan kredit dan melakukan pengiriman.
2) Pedagang Besar Layanan Terbatas yaitu menawarkan layanan yang
lebih sedikit kepada pemasok dan pelanggan.
-
Pedagang
Besar tunai memiliki Lini produk yang terbatas, barang yang cepat berputar dan melakukan penjualan kepada pengecer-pengecer kecil secara tunai.
-
Pedagang
Besar ruck terutama melakukan penjualan dan pengiriman Lini terbatas barang
dagangan yang agak ditahan agak lama kepada Pasar Swalayan, Toko pangan kecil,
Rumah sakit, Restoran dll
-
Pengiriman
antaran melakukan kegiatan dalam industri besar seperti batu bara, kayu.
-
Pemborong
rak melayani pengecer kebutuhan pokok dan obat, kebanyakan untuk jenis.
-
Koperasi
Produsen mengumpulkan hasil bumi untuk dijual kepasar-pasar lokal. Laba
Koperasi Produsen dibagikan kepada para anggotanya pada akhir tahun.
-
Pedagang
Besar Pesanan Pos mengirim katalog
kepada pedagang eceran, pelanggan industri, dan pelanggan lembaga yang
menampilkan perusahaan-perusahaan didaerah-daerah terpencil.
b.
Pialang dan Agen
Tidak mempunyai kepemilikan atas barang dan hanya melakukan sedikit fungsi.
Fungsi utama adalah memudahkan pembelian dan penjualan dan untuk itu mereka
menerima komisi 2 hingga 6 persen dari harga jual.
1) Pialang
Fungsi utama dari Pialang adalah mempertemukan antara Pembeli dan penjual
dan membantu negosiasi. Mereka dibayar oleh pihak yang menyewanya dan tidak
menyimpan persediaan, tidak
terlibat dalam pembiayaan atau tidak menanggung resiko.
Contoh : Pialang Perumahan, Pialang Asuransi, Pialang Surat berharga.
2) Agen
Mewakili pembeli atau penjual dengan lebih permanent.
-
Agen
Produsen
Mewakili dua atau lebih produsen lini produk pelengkap. Mereka
menandatangani perjanjian tertulis formal dengan masing-masing produsen mengenai kebijakan harga, wilayah, prosedur penanganan pesanan,
layanan pengiriman, dan garansi serta besarnya komisi.
-
Agen
Penjualan
Mempunyai kewenangan berdasarkan kontrak untuk menjual seluruh keluaran
produsen dalam bidang produk seperti tekstil, mesin dan peralatan industri,
batu bara dll.
-
Agen
pembelian
Umumnya mempunyai hubungan jangka panjang dengan pembeli dan melakukan pembelian bagi mereka, sering menerima, memeriksa, melakukan penggudangan, dan pengiriman barang dagangan kepada pembeli.
-
Pedagang
Komisi
Mempunyai kepemilikan fisik
atas produk dan menegosiasikan penjualan.
c.
Cabang dan Kantor Produsen
Usaha perdagangan besar yang dilakukan sendiri oleh penjual atau pembeli
alih-alih melalui pedagang besar independent. Cabang-cabang dan kantor-kantor yang terpisah dapat dikhususkan untuk penjualan atau pembelian
d.
Pedagang Besar lain
Sejumlah jenis khusus pedagang besar ditemukan dalam sektor perekonomian tertentu. Jenis ini meliputi mengumpulkan hasil pertanian
(yang membeli hasil pertanian
dari banyak tanah pertanian), pabrik dan terminal minyak ukuran besar (yang
mengumpulkan hasil minyak bumi dari banyak sumur) dan Perusahaan pelelangan
(yang melelang mobil, peralatan dan sebagainya kepada penyalur dan bisnis
lain).
G. Logistik Pasar
Meliputi
perencanaan infrastruktur untuk memenuhi permintaan, lalu mengimplementasikan
dan mengendalikan aliran fisik bahan dan barang akhir dari titik asal ke titik
penggunaan, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan laba.
a. Tahap
Perencanaan Logistik
1.
Memutuskan
proposisi nilai perusahaan bagi pelanggannya
2.
Memutuskan
rancangan saluran dan strategi jaringan terbaik untuk menjangkau pelanggan.
3.
Mengembangkan
kesempurnaan operasional dalam peramalan, penjualan, manajemen gudang,
manajemen transportasi, dan manajemen bahan
4.
Mengimplementasikan
solusi dengan sistem informasi, peralatan, kebijakan, dan prosedur terbaik.
b. Sistem
Logistik Terintegrasi
Meliputi manajemen bahan, sistem aliran bahan, dan distribusi fisik dibantu
oleh teknologi informasi (TI). Logistik pasar meliputi beberapa kegiatan.
Pertama adalah peramalan penjualan, berdasarkan jadwal distribusi, produksi dan
tingkat persediaan perusahaan. Rencana produksi mengindikasikan bahan yang
harus di pesan departemen pembelian. Bahan ini tiba melalui transportasi ke
dalam, memasuki wilayah penerimaan, dan disimpan di persediaan bahan mentah.
Bahan mentah di ubah menjadi barang jadi. Persediaan barang jadi merupakan
penghubung antara pesanan pelanggan dan kegiatan manufaktur.
Pesanan pelanggan menurunkan tingkat persediaan barang jadi, dan kegiatan
manufaktur meningkatkannya. Barang jadi mengalir dari lini perakitan dan
melewati proses pengemasan, gudang dalam pabrik, pemrosesan ruang pengiriman,
transportasi ke luar, gudang lapangan, serta pengiriman dan layanan pelanggan.
Contoh: FedEx bekerja sama dengan Volvo dalam menyalurkan suku cadang truk
dari permintaan melalui telepon.
c. Tujuan
Logistik Pasar
Banyak perusahaan menyatakan tujuan logistik pasar mereka sebagai “menempatkan barang yang tepat di tempat yang tepat
pada saat yang tepat dengan biaya terendah”. Sayangnya, tujuan ini hanya
memberikan sedikit panduan praktis. Tidak ada sistem yang dapat memaksimalkan
layanan pelanggan dan meminimalkan biaya distribusi pada saat yang sama.
Layanan pelanggan maksimum mengimplikasikan persediaan besar, transportasi
premium, dan berbagai gudang yang semuanya meningkatkan biaya logistik pasar. Perusahaan juga tidak dapat mencapai efisiensi logistik pasar dengan meminta setiap manajer logistik pasar meminimalkan biaya logistiknya sendiri. Biaya logistik pasar berinteraksi dan sering berhubungan secara negatif.
Contoh: Land’s End, pengecer pakaian raksasa menetapkan tujuannya untuk
“merespons semua panggilan dalam 20 detik dan mengirim pemesanan dalam 24 jam
setelah penerimaan pemesanan”.
d. Kalkulasi
Biaya Sistem Logistik Pasar
Pemilihan sistem logistik pasar memerlukan pengamatan total biaya (M) yang
berhubungan dengan berbagai sistem yang direncanakan dan memilih sistem yang
meminimalkannya. Jika sulit mengukur S, perusahaan harus berusaha meminimalkan
T + FW + VW untuk tingkat layanan pelanggan yang ditargetkan.
e. Keputusan
Logistik Pasar
1.
Pemrosesan
Pemesanan
Perusahaan berusaha mempersingkat siklus pemesanan sampai pembayaran, yakni waktu antara penerimaan pesanan, pengiriman, dan pembayaran.
Contoh: General Electric mengoperasikan sistem informasi yang memeriksa
kredit pelanggan terhadap penerimaan pesanan dan menentukan apa dan di mana
barang disimpan.
2.
Pergudangan
Fungsi penyimpanan adalah membantu memperlancar perbedaan antara produksi
dan jumlah yang diinginkan oleh pasar.
-
Gudang
Penyimpanan : Menyimpan barang untuk
jangka waktu menengah sampai panjang
-
Gudang
Distribusi : Menerima barang dari
berbagai pabrik perusahaan dan pemasok serta memindahkan sesegera mungkin.
-
Gudang
Otomatis : Menerapkan sistem
penanganan bahan yang maju di bawah kendali komputer pusat.
3.
Persediaan
Manajemen harus mengetahui tingkat stok yang diperlukan untuk menempatkan
pesanan baru (titik pesanan). Perusahaan juga harus menyeimbangkan antara:
-
Biaya
pemrosesan pesanan (biaya setup dan biaya pelaksanaan)
-
Biaya
penyimpanan persediaan (biaya penyimpanan, biaya modal, pajak dan asuransi,
serta penyusutan dan keusangan).
Menentukan Kuantitas Pesanan Optimal. Contohnya, Sony menetapkan sistem
“persediaan mendekati nol”, yang disebut sebagai SOMO (sell one, make one).
Sistem ini mengharuskan perusahaan membuat sesuai pesanan, tidak stok.
4.
Transportasi
Pilihan transportasi akan mempengaruhi penetapan harga produk, kinerja pengiriman tepat waktu, dan
kondisi barang ketika barang itu tiba, yang semuanya memengaruhi kepuasan
pelanggan. Kontainerisasi terdiri dari memasukkan barang dalam kotak atau
trailer yang mudah dipindahkan antar dua model transportasi.
-
Piggyback : penggunaan rel dan truk
-
Fishyback : penggunaan air dan truk
-
Trainship :
penggunaan air dan rel
-
Airtruck :
penggunaan udara dan truk
Pengiriman dapat memilih dari angkutan pribadi, kontrak, dan angkutan umum.
Angkutan kontrak adalah organisasi independen yang menjual layanan transportasi
kepada pihak lain berdasarkan kontrak. Angkutan umum memberikan layanan antara
titik yang ditentukan sebelumnya berdasarkan jadwal dan tersedia bagi semua
pengirim dengan tarif standar. Contoh transportasi: Di Eropa, P&G
menggunakan tiga kelompok sistem logistik (angkutan pribadi, kontrak dan umum)
untuk menjadwalkan pengiriman barang paling efisien.
f. Pelajaran
Organisasional
Strategi logistik pasar harus diturunkan dari strategi bisnis, bukan hanya
dari pertimbangan harga. Sistem logistik harus memberikan informasi intensif
dan membentuk hubungan elektronik diantara semua pihak yang berkepentingan.
Terakhir, perusahaan harus menetapkan tujuan logistiknya untuk menyamai atau
melebihi standar layanan pesaing dan harus melibatkan anggota semua tim yang
relevan dalam proses perencanaan. Melaksanakan logistik dengan benar akan
memberikan imbalan besar.
Contoh : Pepsi Bottling Group (pembotol independen dan distributor terbesar
Pepsi) memperbaiki rantai pasokan yang bocor di tahun 2002 hingga angka
kejadian kehabisan stok berkurang signifikan di 2006.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Eceran
Eceran (Retailing) meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan
barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk pengguna pribadi dan non
bisnis.
Pengecer ( Retailer ) atau Toko Eceran ( Retail Store ) adalah setiap usaha
bisnis yang volume penjualannya terutama berasal dari eceran
-
Tingkat
Layanan
1.
Swalayan
(Self Service)
2.
Swa pilih
(Self Selection)
3.
Layanan
Terbatas ( Limited Service)
4.
Layanan
Lengkap (Full Service).
-
Kategori
Usaha Eceran Non toko
1.
Penjualan
Langsung
2.
Pemasaran
Langsung
3.
Mesin
Otomatis
4.
Layanan
Pembelian
b. Keputusan Pemasaran
Keputusan Pemasaran berupa Pasar Sasaran, Keragaman produk dan perolehan
produk, Pengadaan Barang, Layanan dan Atmosfir Toko, Kegiatan dan Pengalaman
Toko, Harga, Keputusan komunikasi, dan Keputusan Tempat.
c. Perdagangan Besar
Perdagangan besar meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa kepada orang-orang yang
membelinya untuk dijual kembali atau untuk penggunaan bisnis.
d. Jenis-jenis Utama Pedagang besar
Jenis-jenis utama pedagang besar yaitu, Pedagang Besar Niaga, Pialang dan Agen, Cabang dan Kantor Produsen, dan Pedagang Besar lain.
e. Logistik Pasar
Meliputi perencanaa infrastruktur untuk memenuhi permintaan, lalu mengimplementasikan
dan mengendalikan aliran fisik bahan dan barang akhir dari titik asal ke titik penggunaan,
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan laba.
B. Saran
Para pengusaha Eceran maupun Pedagang Besar tentunya harus membuat
keputusan yang baik dan tepat dalam memajukan usahanya, baik dari segi
pemasaran, pemilihan tempat penjualan, memahami keinginan dari konsumen yang
berbeda-beda, hingga menentukan Logistik Pasar yang direncanakan sehingga
mendatangkan Pelanggan dan mendapat keuntungan laba yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler,Philip.Kevin Lane Keller.2009.Manajemen Pemasaran,Edisi
13 jld 2,Jakarta.Erlangga
|